Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Rabu, 21 Desember 2011

The Beautiful of BUNAKEN


Taman Nasional Bunaken, taman bawah laut yang menawan dan mempesona, menarik perhatian wisatawan domestic dan mancanegara karena keindahan terumbu karang dan ribuan jenis ikan berwarna-warni yang ada di taman ini. Terletak diseberang barat daratan kota Manado,  tourism destination ini menjadi ikon Sulawesi Utara yang selalu dibanggakan. Untuk mencapai lokasi itu, perlu transportasi laut baik regular maupun carteran, dengan jarak tempuh 30 menit.
Mengunjungi pulau Bunaken paling asyik kalau pagi hari, di saat matahari belum terlalu panas dan ombak masih jinak. Komplek pelabuhan Manado dipagi hari ramai dengan hiruk pikuk pedagang pasar tradisional, karena letaknya memang bersebelahan. Setelah Anda mendapatkan perahu yang siap mengantar ke Bunaken, pastikan Anda mengurus ijin dan asuransi perjalanan laut di kantor syahbandar yang ada di komplek pelabuhan tersebut.
Saran saya, sebaiknya Anda menyewa perahu katamaran yang di lambung perahu terdapat kaca yang bisa melihat pemandangan taman laut dari kapal. Oh ya…jika Anda beruntung, Anda bisa bertemu sekawanan lumba-lumba yang bermain di permukaan laut ( semoga Anda beruntung… , lumayan bisa di abadikan lewat foto ).
Memasuki kantor pengelola Taman Nasional Bunaken, kita bisa saksikan hamparan pantai dengan pasir putih dengan banyak jenis perahu wisata parkir di sekitar dermaga , deretan kafe tradisional ala Bunaken yang menjual aneka makanan dan juga deretan stand penjual souvenir khas Sulawesi Utara berupa kaos, kerajinan tradisional , aneka asesoris etnik dll.
Entrance Fee untuk wisatawan domestik Rp 2.500,- /orang dan untuk wisatawan mancanegara Rp 50.000,-/orang. Harga ini sempat dipertanyakan teman saya dari Jerman yang sempat saya temani mengunjungi Bunaken. “ Kok beda jauh , apa alasannya ?”  jawaban saya hanya senyum malu tanpa ada kata-kata, karena memang saya tidak tahu apa alasannya. Di lokasi ini terdapat  meja dan bangku untuk duduk istirahat beratapkan dau-daun rimbun dari pohon-pohon tua yang besar sekali dan sudah tua. Biasanya meja dan bangku ini untuk duduk menikmati pemandangan sambil menyantap pisang goreng dan minum kelapa muda bunaken.  Oh ya….disini juga ada  toilet umum , ada 2 komplek yang letaknya di sebelah utara dan selatan. Bagi Anda yang ingin menyewa peralatan snorkeling dan diving…disini banyak yang menawarkan sewanya, bahkan menyewakan juga kamera bawah laut. Ataupun ingin kursus menyelam/ diving…? Disini juga ada. Bagi yang baru pertama kali menyelam/diving akan didampingi seorang diving guide, tentu ada additional charge nya  J.
Memang ada benarnya, idiom 5B yang terkenal itu, kalau Anda ke Manado tidak menginjakkan kaki ke Bunaken tidak sah rasanya….dan kalau ke Bunaken tidak menyelam/diving…juga belum sah !! ha..ha..ha…. Karena keindahan Bunaken ada di taman lautnya yang ada di dalam laut. Kalau di daratannya, saya pikir tidak jauh beda dengan pulau-pulau lain. Karena keindahan taman laut nya lah Bunaken dikenal dunia. Suatu kesempatan, seorang kenalan dari Belanda yang baru satu kali berkunjung Manado saya tawarkan melihat-lihat pulau Bunaken, saat perahu katamaran  meninggalkan pelabuhan saya tawarkan lagi untuk diving atau snorkeling…teman saya tidak berselera, katanya lelah. Ok…saya tidak memaksanya. Sebelum memasuki pintu gerbang Taman nasional Bunaken, saya minta minta pengemudi perahu untuk singgah sejenak (2 menit saja) di area taman laut untuk memperlihatkan ke teman saya ini. Setelah teman saya melihat dari kaca yang ada di lambung perahu, dia langsung bilang ke saya “ I really want to dive in this beautiful sea garden...! ” Akhirnya teman ini harus memperpanjang booking hotelnya karena aktifitas menyelamnya/ diving yang membuat dia melewati waktu check out hotel.
Bagi yang takut menyelam, Anda dapat sekedar snorkeling , yaitu berenang di permukaan laut, tenang aja…dangkal kok , paling semester. Walau snorkeling…Anda juga bisa menikmati pesona indah taman laut bunaken dan bercanda dengan ribuan jenis ikan yang berwarna-warni. Apalagi Anda membawa makanan ikan berupa nasi atau roti dan melepaskan di antara ikan-ikan itu, mereka segera melahap makanan yang lepas dari genggaman Anda. Sensasinya, wow……damai banget rasanya ! Bayangkan ,kita bisa berinteraksi dengan sekumpulan ikan-ikan kecil yang indah dan mengerumuni kita, pastinya senang banget dong….!
Di Taman Nasional Bunaken terdapat 20 titik selam (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1000 meter lebih, diantara dive spot yang sering dikunjungi wisata berada disekitar Pulau Bunaken sebanyak 12 spot. Di dalam laut ini terdapat dinding karang raksasa “underwater great wall” yang berdiri melengkung ke atas, dan ini menjadi sumber makanan bagi ikan di perairan Pulau Bunaken. Di sekitar pulau Bunaken, ada juga dive spot yang kata para divers (penyelam) lebih indah, letaknya di pulau Siladen. Terumbu karangnya masih sangat “virgin”, belum terkena polusi apapun. Juga aneka biota laut yang juga menawan.
Catatan penting bagi pembaca yang budiman, setiba di Taman Nasional Bunaken, manfaatkan waktu Anda untuk menikmati keindahannya…Anda akan sangat rugi jika melewatkan pesona lautnya. Ok, semoga catatan ini bermanfaat untuk Anda. Bila masih ada pertanyaan , silakan tulis di komentar saya membantu Anda. Selamat menikmati !
by Facebook Comment

DANAU TONDANO , MISTERI JEJAK PAHLAWAN MINAHASA


Danau terbesar di propinsi Sulawesi Utara ini menyimpan sejarah besar tentang perjuangan suku Minahasa melawan kolonialisasi Belanda pada abad 18. Terletak di ketinggian 600 meter diatas permukaan laut, danau cantik ini di kelilingi pegunungan yang menghijau diantaranya pegunungan Lembean, gunung Kaweng , gunung Masarang dan bukit Tampusu.
Menurut catatan sejarah Minahasa, didanau ini pernah terjadi perang hebat antara suku Minahasa yang dipimpin oleh Sarapung dan Korekeng yang merupakan Kepala Walak (gelar untuk pemimpin saat itu) Tondano Touliang dan Toundano Toulimambot. Bertahun-tahun Belanda berupaya menundukkan perlawanan suku Minahasa sampai akhirnya terjadi pertempuran di danau ini yang merupakan benteng terakhir masyarakat Minahasa penentang penjajah Belanda. Oleh Belanda, semua yang ada di bumi hanguskan agar tidak ada sisa perlawanan.

Dengan luas danau 4.278 ha yang ditengah danau terdapat 2 pulau kecil yaitu pulau Likri dan pulau Papalimbet, danau ini menjadi berkah bagi masyarakat Tondano yang tinggal di sekitarnya. Mereka memanfaatkan kekayaan alam ini sebagai sumber nafkah bagi keluarga sebagai penangkap dan pembudidaya ikan. Di danau ini terdapat karamba-karamba pembudidaya ikan dan nelayan yang sibuk menekuni pekerjaan mereka. Ikan yang mereka budidaya diantaranya ; nila, emas, mujair, kabos, nike sepat lobster hitam dan payangka. Ikan payangka ini, adalah ikan yang hanya ada di danau Tondano dan danau Limboto Gorontalo, jadi ini ikan langka pembaca yang budiman…. !
Bagi para pengunjung danau Tondano, Anda bisa menikmati keindahan danau sambil mengeksplorasi kuliner Minahasa khas danau Tondano yang berada di sekitar danau, bahkan banyak  kafe terapung di atas danau. Dari cemilan seperti aneka pisang goreng & ubi goreng lengkap dengan sambelnya , aneka juice buah sampai ikan bakar khas danau Tondano. Untuk ikan nya , Anda bisa pilih ikan yang masih hidup yang nantinya akan di tangkap dan di masak saat itu juga. Jadi benar-benar masih segar…!
Satu hal  lagi, jangan lupa bawa sweater…karena udara di sini cukup sejuk, terutama sore hari, Anda bisa kedinginan kalau tidak biasa. Kalau kamera atau handycam , itu wajib dibawa bagi yang hobi traveling ! Pemandangan di sini sangat cantik, dari sudut manapun Anda akan dapat latar belakang perbukitan.
Buktikan keindahan danau Tondano dan jadikan danau ini pilihan refereshing Anda , have a wonderful day !

sumber : kunjungan langsung , http://tondano-minahasa.blogspot.com
by Facebook Comment

5B nya Manado

Istilah 5B , sepertinya hanya berkaitan dengan Manado. Dulu waktu belum pernah menginjakkan kaki ke Manado, saya penasaran banget dengan 5B yang sering di kampanyekan teman sekantor saya di Jakarta tentang Manado. Kebetulan ada beberapa orang Manado dikantor saya. Mereka selalu mengatakan , kalo belum dapat 5B belum sah datang di Manado. 
Apa sih 5B itu.... ?
Ternyata 5B itu adalah bubur (Manado), boulevard , bunaken, bibir and body....  Tapi saya tetap penasaran dengan 5B, setidaknya 3B didepan , itulah yang saya pikir bisa saya jangkau., he..he..he... 2B terakhir gak berani :'(

Bubur manado, yang nama lokalnya adalah tinutuan adalah hidangan yang sangat familiar bagi masyarakat Sulawesi Utara. Isinya beberapa sayuran (bayam merah, daun gedi, kangkung) dan bubur beras yang dicampur jagng dan bebrapa umbi-umbian, ada "aksesori" tambahan berupa taburan ikan, perkedel, tahu dan telur rebus. Tak ketinggalan sambel yang super pedes and "kejam" nangkring di atas hidangan ini untuk menyempurnakan rasa yang hmmmm....lezat ! 
Rata-rata disetiap kampung bisa kita temukan penjual bubur manado alias tinutuan ini. Walau banyak versi campuran and style nya, namun semua orang manado sangat bisa mengidentifikasi si bubur ini. 

Kalo boulevard adalah kawasan ditepi pantai Manado, dulunya tempat ini menjad tempat nongkrong sambil menikmati udara pantai dan makan camilan seperti pisang goreng, tahu isi dan minum saraba (terbuat dari jahe, sereh, gula merah + susu) atau menyantap makan sea food. Sangat ramai di malam hari , terutama malam minggu. Namun sekarang suasana itu sudah tidak ada lagi, berganti dengan kawasan perbelanjaan modernm berupa mall dan ruko-ruko. Jangan sedih....dikawasan ini juga ada tempat nongkrong di tepi pantai yang juga asyik.

Bunaken, sebuah lokasi wisata yang terkenal sampai keluar negeri yang menawarkan keindahan taman laut. tempat ini sangat exotis....,apalagi kalo Anda mengambil kesempatan untuk diving...wah..dijamin Anda puas bahkan ketagihan.

Bibir dan body ...? silakan Anda nilai sendiri  he..he..he.....
by Facebook Comment